Pantun jenaka lebih menghibur dan menggunakan bahasa yang tiak formal, dalam artian lebih dekat dengan kelas masyarakat manapun.
Dalam pembuatan pantun kita dituntut harus mentaati kaedah-kaedah perpantunan, seperti bunyi rima yang beraturan, abab. Tetapi sepertinya hal itu tidak terlalu dipermasalahkan karena akhir-akhir ini muncul kaedah jenis baru yang lebih kontemporer, dimana pantun dibuat sesuka hati. Hal ini berlaku terutama dalam pembuatan pantun jenaka. Penasaran seberapa lucunyakah pantun jenaka yang ada di sekitar kita, mari simak ulasan di bawah ini :
Pantun Jenaka 2015
KUMPULAN PANTUN JENAKA 2015
Ikan gabus di rawa-rawa,
Ikan belut nyangkut di jaring,
Perutku sakit menahan tawa,
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelur,
Diatas lata dirongga batu,
Dimana tuan hendak tidur,
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua,
Kiri kanan berbatang sepat,
Elok berbini orang tua,
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumi,
Induk ayam naik kelangit,
Anak ayam nyari kelangit,
Induk ayam nyungsep ke bumi